Minggu, 29 Mei 2016

ANDA AKAN MENEMUKAN JALAN SUKSES

jalan suksesBanyak orang yang menghentikan langkahnya karena dia tidak melihat jalan sukses. Misalnya, seseorang dengan penghasilan pas-pasan menghentikan langkahnya untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan tinggi karena merasa tidak mampu mempersiapkan biayanya.
Dia bingung, “dari mana uang untuk membayar kuliah?”.
Banyak yang ingin bisnis, tetapi dia bingung, “Dari mana saya mendapatkan modal?”
Di depan terlihat gelap sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk melangkah. Mereka berhenti karena tidak melihat jalan sukses.
Lalu, bagaimana agar kita bisa melihat jalan sukses?

BELAJARLAH PADA LAMPU MOBIL

Langkah pertama, nyalakan lampu Anda. Lampu adalah penerang. Lampu itu adalah ilmu. Dan, ilmu yang perlu Anda miliki saat ini adalah ilmu untuk melangkah, menapaki jalan yang sudah ada di depan mata. Jangan dulu berpikir terlalu jauh, mulailah dengan apa yang ada di depan mata.
Lampu mobil hanya menerangi beberapa meter ke depan. Tidak ada lampu mobil yng sanggup menerangi sampai 1 KM ke depan. Namun, pada kenyataan sebuah mobil bisa melalui jalan ratusan kilometer dalam kegelapan.

TERUSLAH MELANGKAH

Meski lampu mobil Anda hanya menerangi beberapa meter atau puluhan meter, setelah melangkah, Anda akan menemukan jalan selanjutnya. Jalan selanjutkan akan tersinari. Maka lalui jalan itu, dan jalan selanjutnya akan tersinari lagi, terus menerus.
Jika Anda diam, Anda tidak akan melihat jalan yang jauh karena gelap atau karena bumi ini bulat. Anda akan menemukan jalan berikutnya jika Anda mau melangkah, mengarungi jalan yang sudah terlihat saat ini. Anda akan menemukan jalan sukses jika Anda terus melangkah.

MULAILAH DARI APA YANG ADA

Saat Anda ingin mencapai tujuan yang besar, mulailah dengan apa yang ada. Mulailah dengan modal yang Anda miliki saat ini, baik itu ilmu, pengalaman, pengetahuan, buku, benda fisik yang ada, atau apa pun aset yang Anda miliki saat ini. Mungkin apa yang Anda miliki saat ini belum mencukupi untuk meraih tujuan yang besar, tetapi jika sudah cukup untuk menapaki langkah pertama, maka ayunkan langkah Anda.

TETAP NYALAKAN LAMPU ANDA

Lalu, bagaimana jika di tengah jalan nanti kita kehilangan arah? Anda akan kehilangan arah jika lampu mobil Anda padam. Selama lampu mobil nyala, Anda akan terus melihat jalan yang harus di tempuh. Anda tidak akan kehilangan arah.
Bagaimana agar “lampu” Anda tetap menyala?
  • Pertama, tetaplah belajar. Sambil Anda melangkah, Anda harus tetap belajar agar mengetahui apa langkah selanjutnya.
  • Kedua, latihkan kemampuan kreativitas Anda. Kenapa simbol ide selalu dengan bola lampu? Sebab ide-ide Anda adalah penerang jalan. Anda akan bisa melihat jalan selanjutnya jika Anda terus-menerus mampu menghasilkan ide.
  • Ketiga, miliki mentor atau tim sebagai tempat bertanya. Jika ada kehabisan ilmu dan ide, maka Anda bisa mendapatkannya dari mentor atau tim yang Anda miliki.
Orang-orang yang mengalami kebingungan di tengah jalan, biasanya orang yang tidak memiliki setidaknya salah satu tiga hal diatas. ketiga hal diataslah yang akan menjaga agar lampu Anda tetap menyala. Dan, selama lampu Anda tetap menyala, Anda akan menemukan jalan sukses.

JIKA SALAH JALAN

Tidak ada yang menjamin Anda tidak akan salah jalan. Kemungkinan itu selalu ada. Namun tidak perlu takut.
Pertama, jika Anda terus belajar, maka salah langkah bisa dikurangi. Orang melakukan kesalahan seringkali karena tidak tahu.
Kedua, jika salah, maka carilah jalan lain. Jika Anda menemukan jalan buntu, mundurlah dan cobalah jalan lain.
Salah jalan itu biasa, tetapi bukan itu yang membuat Anda gagal. Anda gagal hanya jika Anda berhenti di jalan, atau dengan kata lain menyerah.
Jadi, nyalakan lampu Anda, ambillah langkah pertama, Anda akan menemukan jalan sukses itu.

MOTIVASI BAGI YANG SEDANG GALAU


motivasi-bagi-yang-sedang-galau

APA SICH GALAU ITU?

Kata galau saat ini sedang populer, namun apa sich galau itu? Setelah saya telusuri ada dua makna galau. Makna ini tidak berdasarkan kamus atau referensi, namun apda kelaziman saat seseorang menggunakan istilah galau. Yang pertama, saat orang mengatakan galau, saat dia sedang dalam kondisi membingungkan atau tidak menentu. Yang kedua, ada juga yang mengatakan galau saat sedang gundah (emosi sedih, gelisah, bimbang). Pada prakteknya, kedua hal tersebut biasa menyatu. Kebingungan bisa menyebabkan perasaan gundah.

Apa Penyebab Galau?

Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi dunia remaja, salah satu yang menjadikan seseorang galau saat diputusin pacar. Atau hal-hal lain yang membuat dia kecewa, kemudian dia menjadi bingung, kemudian dia menjadi galau.
Namun tahukah Anda, bahwa peristiwa yang mengecewakan bukanlah penyebab galau. Itu hanya pemicu. Sebenarnya penyebab galau itu adalah lebay terhadap urusan-urusan sepele dan dia melupakan urusan yang lebih besar. Dia tidak punya (atau melupakan) orientasi hidup yang jelas. Inilah yang menyebabkan dia menjadi mudah galau. Sedikit-sedikit galau.
Apakah diputusin pacar itu masalah kecil?
Ya, bahkan saya mengatakan bukan masalah sama sekali. Anda tidak perlu diputusin pacar karena Anda tidak perlu pacaran. Tidak ada perintah pacaran dalam Islam. Justru, larangan mendekati zinah jelas ada. Lalu kenapa harus galau karena hanya diputusin pacar?
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.  (QS. Al Israa’:32)
Penyatuan antara laki-laki dan perempuan yang syah dalam Islam hanya pernikahan. Khitbah (lamaran) juga belum syah. Apalagi hanya sekedar pacaran. Jika penyebab galau itu dari pacaran, berhentilah pacaran, fokuskan pada aktivitas bermanfaat dunia akhirat. Galau itu akan hilang dengan sendirinya.

BAHAYA GALAU JIKA DIBIARKAN?

Apakah galau itu bahaya? Ya, ada efek negatif jika galau terus dibiarkan atau hidup penuh dengan kegalauan.

Hidup Ini Singkat

Hidup ini singkat, mengapa harus diisi dengan kegalauan? Waktu tidak akan pernah kembali meski sedetik pun. Sungguh sayang, jika kita habiskan hanya untuk bergalau ria. Merenung, sedih, gelisah tanpa mengisi hidup ini dengan hal yang berarti. Apa jadinya jika hidup hanya disini dengan melamun, dengan meratapi kesedihan, dan dengan kebingungan.
Bukahkah Allah Subhaanahu wa ta’ala memerintahkan kita mempersiapkan diri untuk hari esok?
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr:18)
Kecuali galau itu sebuah amal shaleh, maka jika hidup dihabiskan untuk galau, kita akan menjadi manusia merugi.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al ‘Ashr).
Jadi jangan isi hidup dengan banyak kegalauan. Ada hal besar yang harus kita persiapkan demi masa depan kita. Demi hari esok, semua di akhirat kita. Galau itu tiada artinya. ðŸ™‚

Jangan Biarkan Energi Terkikis

Galau itu adalah emosi negatif. Salah satu karakter emosi negatif juga selalu mengikis energi kita. Padahal banyak pekerjaan penting yang harus kita jalani. Belajar bagi pelajar, bekerja bagi pekerja, dan berbisnis bagi pebisnis dan juga beribadah, dakwah, dan jihad. Semuanya membutuhkan energi besar. Jika energi sudah terkikis oleh energi negatif, maka energi untuk hal positif menjadi berkurang dan tidak akan memberikan hasil yang optimal.
Anda tidak akan meraih prestasi yang hebat jika waktu Anda banyak digunakan untuk galau.

GALAU ITU WAJAR, ASAL TIDAK LEBAY

Perasaan galau memang wajar menghinggapi manusia. Setiap orang, mungkin dalam suatu waktu menghadapi kebingungannya yang menyebabkan galau. Itu wajar. Yang tidak wajar saat kita lebay: berlama-lama dan melebih-lebihkan kegalauan kita. Silahkan baca artikel lainnya: Laa Tusrifuu, Jangan Lebay!
Saat ini (jika Anda membaca artikel ini) sudah sadar bahwa berlama-lama galau itu tidak baik. Untuk itu, saat kita dihinggapi galau, cepatlah diatasi. Bisa koq, jika Anda mau.  Caranya:

Miliki Orientasi Hidup

Silahkan baca artikel Motivasi Hidup Sejati supaya Anda mengetahui motivasi hidup sejati. Bukan sekedar pasangan, bukan sekedar harta, bukan sekedar jabatan. Saat motivasi hidup sejati terpatri dalam diri kita, kita tidak akan disibukan dengan hal-hal sepele, kita tidak akan berbetah-betah dengan galau. Anda akan cepat bangkit kembali.
Tujuan hidup kita sudah jelas, untuk kehidupan di akhirat. Lalu bagaimana dengan tujuan Anda di dunia? Maka buatlah tujuan jangka pendek Anda. Saat Anda memiliki tujuan besar dan tujuan yang menggairahkan, sekali lagi Anda tidak akan betah dengan galau.

Hilangkan Kecemasan dan Kesedihan Segera

Saat Anda kegalauan menyebabkan kecemasan, sebenarnya kita bisa segera mengatasi kecemasan itu. Silahkan baca artikel berikut ini:
Begitu juga, jika kesedihan menerpa Anda, bangkitlah. Janganlah bersedih, sebab …
Silahkan baca artikel Janganlah Kamu Bersedih

Saat Anda Bingung

Tetaplah Optimis, mungkin kita hanya belum mengetahui caranya, bukan berarti tidak ada solusi. Tetap mencari cara untuk mengatasi masalah Anda. Ini lebih baik daripada hanya galau.


Artikel Remaja Dan Permasalahannya

1.      Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan social (TP-KJM, 2002).

Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti.

Dalam perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang.

2.      Remaja dan Rokok
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya.




Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.

Penyebab Remaja Merokok
1.      Pengaruh Orangtua

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitumemperhatikan anak anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson,Pengantar psikologi, 1999:294).

2.      Pengaruh Teman

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991)

3.      Faktor Kepribadian

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson,1999).


4.      Pengaruh Iklan

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).

3.      PENYIMPANGAN SEKS PADA REMAJA

Kita telah ketahui bahwa kebebasan bergaul remaja sangatlah diperlukan agar mereka tidak “kuper” dan “jomblo” yang biasanya jadi anak mama. “Banyakteman maka banyak pengetahuan”. Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yang kita inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi, dan tentu saja ada yang bersikap terpuji. benar agar kita tidak terjerumus ke pergaulan bebas yang menyesatkan.

Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks.

Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksipun mengalami perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan. Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut.
Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah kehamilan yang terjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah. Siswi yang mengalami kehamilan biasanya mendapatkan respon dari dua pihak. Pertama yaitu dari pihak sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini terjadi adalah sekolah meresponya dengan sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya siswi tersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut tinggal, lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan siswi tersebut. Hal tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma kehidupan masyarakat kita.

Kehamilan remaja adalah isu yang saat ini mendapat perhatian pemerintah. Karena masalah kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagai individu dan bayi mereka namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruh strata di masyarakat dan juga membebani sumber-sumber kesejahteraan. Namun, alasan-alasannya tidak sepenuhnya dimengerti. Beberapa sebab kehamilan termasuk rendahnya pengetahuan tentang keluarga berencana, perbedaan budaya yang menempatkan harga diri remaja di lingkungannya, perasaan remaja akan ketidakamanan atau impulsifisitas, ketergantungan kebutuhan, dan keinginan yang sangat untuk mendapatkan kebebasan.
Selain masalah kehamilan pada remaja masalah yang juga sangat menggelisahkan berbagai kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja yang mengidap HIV/AIDS

4.      Remaja dan HIV/AIDS

Penularan virus HIV ternyata menyebar sangat cepat di kalangan remaja dan kaum muda. Penularan HIV di Indonesia terutama terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman, yaitu sebanyak 2.112(58%) kasus. Dari beberapa penelitian terungkap bahwa semakin lama semakin banyak remaja di bawah usia 18 tahun yang sudah melakukan hubungan seks. Cara penularan lainnya adalah melalui jarum suntik (pemakaian jarum suntik secara bergantian pada pemakai narkoba, yaitu sebesar 815 (22,3%) kasus dan melalui transfusi darah 4 (0,10%) kasus). FKUl-RSCM melaporkan bahwa lebih dari 75% kasus infeksi HIV di kalangan remaja terjadi di kalangan pengguna narkotika. Jumlah ini merupakan kenaikan menyolok dibanding beberapa tahun yang lalu.

Beberapa penyebab rentannya remaja terhadap HIV/AIDS adalah:

1.      Kurangnya informasi yang benar mengenai perilaku seks yang aman dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh remaja dan kaum muda. Kurangnya informasi ini disebabkan adanya nilai-nilai agama, budaya, moralitas dan lainlain, sehingga remaja seringkali tidak memperoleh informasi maupun pelayanan kesehatan reproduksi yang sesungguhnya dapat membantu remaja terlindung dari berbagai resiko, termasuk penularan HIV/AIDS.

2.      Perubahan fisik dan emosional pada remaja yang mempengaruhi dorongan seksual. Kondisi ini mendorong remaja untuk mencari tahu dan mencoba-coba sesuatu yang baru, termasuk melakukan hubungan seks dan penggunaan narkoba.
3.      Adanya informasi yang menyuguhkan kenikmatan hidup yang diperoleh melalui seks, alkohol, narkoba, dan sebagainya yang disampaikan melalui berbagai media cetak atau elektronik.

DAFTAR PUSTAKA

-Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga
-Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.
-Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
-Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice. Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.
-Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed. Philadelphia: The C V Mosby.
-Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset
-Kaplan dan Sadock, 1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis (Edisi ke 7, Jilid 1). Jakarta. Binarupa Aksara.
-BKKBN, 2001. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BBKBN Dep. Kesehatan RI. 1997. AIDS di Tempat Kerja.
-UNESCO and UNAIDS. 2002. HIV/AIDS and Education: A Toolkit For Ministries of Education
-www.kompas.com

Sabtu, 28 Mei 2016



Bahaya Narkoba bagi Remaja



Makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja ini saya tujukan kepada para remaja, Pelajar ataupun pada khalayak ramai yang membaca makalah ini agar bisa mengerti tentang bagaimana bahaya narkoba yang bisa membuat kita lalai dalam hal apapun. Dengan harapan yang maka semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa membantu dan menambah wawasan anda tentang pengertian dan bahaya narkoba itu sendiri

TujuanPenyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.

2.1. Pengertian dan macam-macam narkoba

Menurut WHO (1982), semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal

Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :
  • Narkotika adalah Zat / obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
  • Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
  • Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein  

2.2. Bahaya Narkoba Bagi Remaja atau Pelajar

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata- ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu- waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.

Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.

Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.

Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34). Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. 

Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Bahaya bagi pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.

Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:

• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba

2.3. Upaya Pencegahan Menggunakan Narkoba

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.

Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.

Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.

Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.

Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.

Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan ating dapat terealisasikan dengan baik

3.1. Kesimpulan

Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :

1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis


tercemar dengan bahan berbahaya bagi jiwa dan kesehatannya. Karena dari hasil pemeriksaan laboratorium dari biscuit tersebut mengandung racun yang berbahaya yaitu Anion Nitrit (NO2).
Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa. Bahaya penyalahgunaan narkoba bagi tubuh manusia. Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai berikut:
1. Depresan
Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
2. Halusinogen
Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
3. Stimulan
Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
4. Adiktif
Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:
1. Opioid:
* depresi berat
* apatis
* rasa lelah berlebihan
* malas bergerak
* banyak tidur
* gugup
* gelisah
* selalu merasa curiga
* denyut jantung bertambah cepat
* rasa gembira berlebihan
* banyak bicara namun cadel
* rasa harga diri meningkat
* kejang-kejang
* pupil mata mengecil
* tekanan darah meningkat
* berkeringat dingin
* mual hingga muntah
* luka pada sekat rongga hidung
* kehilangan nafsu makan
* turunnya berat badan
2. Kokain
* denyut jantung bertambah cepat
* gelisah
* rasa gembira berlebihan
* rasa harga diri meningkat
* banyak bicara
* kejang-kejang
* pupil mata melebar
* berkeringat dingin
* mual hingga muntah
* mudah berkelahi
* pendarahan pada otak
* penyumbatan pembuluh darah
* pergerakan mata tidak terkendali
* kekakuan otot leher
3. Ganja
* mata sembab
* kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
* sering melamun
* pendengaran terganggu
* selalu tertawa
* terkadang cepat marah
* tidak bergairah
* gelisah
* dehidrasi
* tulang gigi keropos
* liver
* saraf otak dan saraf mata rusak
* skizofrenia
4. Ectasy
* enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
* berkeringat
* sulit tidur
* kerusakan saraf otak
* dehidrasi
* gangguan liver
* tulang dan gigi keropos
* tidak nafsu makan
* saraf mata rusak
5. Shabu-shabu:
* enerjik
* paranoid
* sulit tidur
* sulit berfikir
* kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas
* banyak bicara
* denyut jantung bertambah cepat
* pendarahan otak
* shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
6. Benzodiazepin:
* berjalan sempoyongan
* wajah kemerahan
* banyak bicara tapi cadel
* mudah marah
* konsentrasi terganggu
* kerusakan organ-organ tubuh terutama otak
Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba
* melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus-menerus
* Pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan akan melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan narkoba kembali. Misalnya, pelajar bisa menggunakan uang sekolahnya untuk membeli narkoba jika sudah tidak mempunyai persediaan uang.
* Bahkan, mereka bisa mencuri uang dari orangtua, teman, atau tetangga. Hal tersebut tentu akan mengganggu stabilitas sosial.
* Dengan kondisi tubuh yang rusak, mustahil bagi pemakai untuk belajar, bekerja, berkarya, atau melakukan hal-hal positif lainnya.


pengertian meditasi adalah salah satu praktek pengobatan kuno yang sampai sekarang masih digunakan. Para ahli pun telah mempelajari meditasi ini dan meyakini bahwa manfaat meditasi antara lain berguna bagi kesehatan tubuh dan dapat menenangkan pikiran. Pikiran yang tenang dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit.

SEJARAH MEDITASI

Meditasi berumur hampir setua umur manusia. Meditasi digunakan didunia timur dan barat.
  • Meditasi pada zaman Zaman Prasejarah
    Tidak ada yang tidak tahu kapan persisnya meditasi di mulai. Tetapi, para ahli memperkirakan bahwa meditasi telah dipraktekan sejak ribuan tahun yang lalu oleh para pemburu.
    Sperti praktek mistik lainnya, meditasi mungkin dilakukan oleh suku Shama yang di percaya dapat berhubungan langsung dengan dunia roh.
  • 2000-3000 SM
    Meditasi telah dijelaskan di buku-buku Hindu kuno.Sejak itu, meditasi menjadi bagian penting dari agama ini.
  • Tahun 588 SM ( meditasi buddha )
    setelah melakukan meditasi cakra di bawah pohon Banyan, Sidharta Gautama mendapat pencerahan. Hal tersebut menyiratkan betapa pentingnya meditasi.
  • Abad ke-2 M
    Sebuah kelompok biarawan kristen yang bernama Desert Father, mengasingkan diri dari keramaian dunia dan hidup dalam kesederhanaan. Mereka terbiasa bermeditasi untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan. Seribu tahun kemudian, meditasi menjadi bagian kegiatan dari umat kristen.
  • Tahun 1000 Masehi ( meditasi dalam islam )
    Pada masa ini, terdapat kelompok muslim yang bernama Sufi. Nama tersebut diambil dari nama kain wol kasar, suf, yang biasa mereka pakai. meditasi sufi dilakukan untuk lebih mendekatkan diri dengan sang pencipta.
  • Awal Tahun 1500-an Masehi ( meditasi katolik )
    Martin Luther tidak setuju dengan praktek ilmu kebatinan. Dia lebih menyukai membaca Kitab injil dari pada membaca mantera-mantera. Akibatnya, gereja katolik Roma menekan pengaruh biarawan-biarawan yang mengajarkan meditasi.
  • Tahun 1967
    Maharishi Mahesh Yogi mengenalkan teknik meditasi yang baru. Maharishi Mahesh Yogi meraih kelompok musik the Beatles sebagai orang yang bertobat. Akhirnya, meditasi mengalami kebangkitan di dunia barat serta masih terus berkembang hingga sekarang.

Penelitian Ilmiah Tentang Meditasi

Saat ini, para ilmuwan telah meneliti tentang meditasi. Apa yang sebenarnya terjadi pada otak ketika orang sedang bermeditasi? Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang melakukan latihan meditasi selama delapan minggu, mengalami perubahan pola gelombang di otaknya. Dari tegang menjadi tenang dan rileks. Artinya, dengan cara meditasi yang benar diyakini  dapat menenangkan otak sehingga tubuh jadi lebih sehat.